Hukum Bacaan Ra' Tafkhim, Tarqiq dan Jawazul wajhain dan Contohnya

Hukum Bacaan Ra' Tafkhim, Tarqiq dan jawazul wajhain disertai contohnya

Sudah taukah anda jika huruf hijaiyah jika seandainya bertemu dengan ra itu ada 3 macam hukum bacaan tajwid yaitu Tafkhim (Tebal), Tarqiq (Tipis) dan jawazul wajhain (Boleh tebal dan Tipis), namun yang perlu anda ketahui ada beberapa syarat tertentu mengapa jika bertemu huruf ra’ dapat di baca menjadi 3 model seperti di atas, nah dari pada anda penasaran mari kita pelajari bersama-sama tidak ada salahnya jika kita belajar untuk ilmu hukum tajwid bacaan ra’ agar nanti ilmunya bisa di berikan ke orang lain anda juga bisa membaca hukum bacaan mim mati yang akan memberikan informasi lebih pada anda jadi tetaplah berkunjung ke Maz Ipin.

Hukum bacaan ra’ sukun tanpa kita sadari sebenarnya sudah lama sekali kita pernah mempelajari hukum bacaan seperti ra’ ini, ya mungkin karena lama sudah tidak dipelajari menjadi lupa entah itu karena kesibukan keluarga atau kesibukan dengankerjaan anda. Tapi anehnya walaupun kita tidak mempelajari secara terus menerus tetapi kita langsung bisa mempraktekan secara langsung dalam membaca Al-Qur’an walaupun jika ditanya kadang kita tidak paham ini hokum bacaan apa, hehehe.
Yuk mari kita belaar bersama tentang hokum-hukum ra itu apa aja, nah untuk lebih memudahkan kita sebaiknya lihat dulu gambar skema di bawah ini :
Hukum Bacaan Tajwid Ra' Tafkhim, Tarqiq dan Jawazul wajhain

Pengertian bacaan ra’ tafkhim contoh dan cara membacanya

Secara bahasa tafkhim artinya ialah tebal sedangkan menurut istilah tafkhimadalah menebalkan pada huruf tertentu dengan cara mengucapkanya huruf di tekankan di bibir sehingga menjadi agak monyong bibir kita, berarti jika bibir anda masih terlihat ganteng berarti masih salah dalam membacanya, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya tentang hukum mim mati itulah cara membacanya yang paling benar.
Ra' Wajib hukumnya dibacal tebal ( tafkhim ) apabila jika:
·         Ra bertanda baca fathah. Contoh:
رَحْمَةَاللهِ، حَشَرَةٌ،اَلرَّحِيْمِ، اَلْفُقَرَآءَ
·         Ra bertanda baca dammah. Contoh:
اَْلاَخْيَارُ، كَفَرُوْا،اُذْكُرُوا اللهَ،رُفِعَتْ
·         Ra bertanda sukun (mati), sedang huruf di belakangnya berupa huruf yang difathah. Contoh:
مَرْحَبًا،نَرْزُقُكُمْ، مَرْيَمُ،قَرْيَةٍ
·         Ra bertanda suku, sedang huruf di belakangnya berupa huruf yang didammah. Contoh:
ذُرِّيَّةً،قُرْبَةً، عُرْيَانًا،حُرْمَةً
·         Ra yang bertanda baca sukun, sedang huruf di belakangnya berupa huruf yang dikasrah, namun kasrah ini bukan asli tetapi baru datang. Contoh:
اِرْجِعِيْ،اِرْحَمْ، اِرْجِعُوْا،اَمِ ارْتَابُوْا
·         Ra bertanda baca sukun, sedang huruf di belakangnya berharakat kasrah asli dan sesudah ra bertemu dengan huruf isti’la (حَرْفُ اِسْتِعْلاَءٍ) yang terdapat tujuh huruf yang terkumpul pada kalimat:  <خُصَّ ضَغْطٍقِظْ  Contoh:
يَرْضَاهُ،فُرْقَةٌ، لَبِالْمِرْصَادِ، قِرْطَاسٌ

Pengertian Bacaan Ra' Tarqiq Contoh dan Cara Membacanya
Tarqiq menurut bahasa adalah tipis, sedangkan untuk secara istilah tarqiq adalah menyembunyikan huruf hijaiyah tertentu dengan cara suara yang tipis dan cara membacanya dengan menarik bibir agak sedikit mundur ke belakang sehingga Nampak meringis, jika belum bisa meringis dalam melafalkanya berarti belum benar.

Ra’ wajib di baca tarqiq apabila :
·         Huruf ra’ itu sendiri di baca kasroh, contoh: فَرِيْقٌ فِيا لْجَنَّةِ
·         Huruf ra’ di baca sukun dan terletak setelah huruf yang di baca kasroh, Dan sesudahny a bukan huruf isti’la’, contoh  فِرْ عَوْنَ             مِرْ يَةٍ
·         Apabila dalam keadaan waaf atau di waqafkan, sedangkan huruf sebelumumnya bertanda baca kasrah. Contoh هُوَ ا لْكَافِرُ     مِنْ نَاصِرٍ           تَسْتَكْثِرُ Atau dalam keadaan waqaf atau di waqafkan, sedangkan di antara Huruf ra dengan huruf yang bertanda baca kasrah terdapat huruf bertanda  baca sukun, contoh: باِ لسِّحْرِ
·         Apabila dalam keadaan di waqafkan, sedang huruf sebelumnya huruf  ya ,Yang bertanda baca sukun, contoh:  ,وَاِ لَيا للهِا لْمَصِيْرُ        عَلَيكُلِّ شَيْءٍقَدِيْرٌ
Hukum Bacaan Ra' jawazul wajhain Beserta Contohnya
Ra' jawazul wajhain menurut bahasa adalah bisa di baca 2 wajah, sedangkan menurut istilah yaitu ra yang boleh dibaca tafkhim (tebal) atau tarqiq (tipis). Jika ada ra sukun didahului oleh huruf berharakat kasrah sesudahnya ada huruf  isti’la bearharakat kasrah . (huruf isti’la’ yang dikasrah  +  رْ + ـِـ  ) contohnya :مِنْ عِرْضِهِ  -  بِحِرْصٍ
Bagaimana sobat penjelasan tentang Hukum Bacaan Ra' Tafkhim, Tarqiq dan Jawazul wajhain dan Contohnya yang telah di jelaskan secara singkat dan jelas beserta dengan contohnya secara lengkap yang dapat anda pelajari ketika anda sedang lupa atau bisa juga untuk mengulang ilmu yang pernah dipelajari, sekian dulu semoga bermanfaat untuk semuanya.

1 komentar untuk "Hukum Bacaan Ra' Tafkhim, Tarqiq dan Jawazul wajhain dan Contohnya"

Posting Komentar